BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Langit Selat Penuguan tampak cerah pada Selasa pagi itu. Suasana Desa Songo Makmur mendadak ramai oleh ratusan warga yang berbondong-bondong menuju lokasi pembangunan Pondok Pesantren dan Gedung Madrasah Aliyah Daru Ubaidil Akmal. Wajah-wajah penuh semangat dan harapan tampak jelas, menanti momen bersejarah yang akan menjadi tonggak baru bagi masa depan pendidikan agama di desa mereka.
Selasa 23 September 2025

Momen istimewa itu semakin lengkap dengan hadirnya sosok yang tak asing bagi masyarakat Banyuasin,H.Slamet Somosentono S.H mantan Wakil Bupati yang akrab disapa Pakde Slamet. Dengan langkah mantap dan senyum ramah, beliau memimpin langsung prosesi peletakan batu pertama, menandai dimulainya pembangunan pondok pesantren yang dinantikan sejak lama.
Bagi warga, kehadiran Pakde Slamet bukan sekadar seremoni. Ia adalah simbol dukungan nyata dari tokoh daerah terhadap pengembangan pendidikan berbasis keislaman. “Beliau itu bukan hanya pemimpin, tapi juga panutan. Kehadirannya hari ini membuat kami semakin yakin bahwa pembangunan pesantren ini akan membawa berkah,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya,H.Slamet Somosentono S.H menyampaikan bahwa pondok pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan moral generasi muda. “Pondok pesantren ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak kita. Semoga dengan berdirinya pesantren ini, akan lahir ulama-ulama dan pemimpin bangsa yang berlandaskan nilai keislaman,” tegasnya.
Antusiasme warga tampak jelas sepanjang acara. Anak-anak berlarian riang di sekitar lokasi, sementara para orang tua menatap dengan harapan besar. Ulama dan tokoh masyarakat pun hadir memberikan doa, mengiringi dimulainya pembangunan yang digadang-gadang akan menjadi mercusuar pendidikan Islam di wilayah Banyuasin.
Lebih dari sekadar bangunan, pondok pesantren ini diharapkan menjadi pusat peradaban kecil di Desa Songo Makmur. Sebuah tempat di mana ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama bertemu, membentuk generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.
“Pembangunan pesantren ini bagaikan cahaya baru. Kami yakin dari sini akan lahir anak-anak desa yang berani bermimpi besar, tapi tetap berpijak pada nilai agama,” ungkap salah satu warga dengan mata berbinar.
Prosesi peletakan batu pertama yang sederhana namun penuh makna itu menutup hari dengan rasa optimisme. Masyarakat Songo Makmur kini menatap masa depan dengan harapan, bahwa di tanah mereka akan tumbuh sebuah lembaga yang kelak menjadi tempat lahirnya para pemimpin dan ulama yang mencerahkan bangsa.
Mulyadi